Kuliah Notaris itu Berat Banget
Selamat datang di blog catatan notaris. Senang rasanya kembali bisa mengisi postingan dengan tulisan-tulisan yang bermanfaat. Kali ini saya akan berikan tips dan berbagi pengalaman tentang kuliah di kenotariatan yang super berat.
Jangan membayangkan menjadi notaris itu tidak susah. Anggapan demikian adalah anggapan yang memandang enteng segala hal. Kuliah di notaris itu sangat berat. Berikut hal yang membuat kuliah di notaris terasa berat.
Seorang yang tua mungkin sudah berpengalaman pernah kerja di notaris, hal ini yang membuat seorang termotivasi untuk menjadi notaris juga.
Sedangkan di rumah ada keluarga dan anak yang mesti diurus. Syukur-syukur kalau ada yang bisa menjaga atau mengurusnya. Tetapi kalau tidak ada maka seorang harus mengatur waktunya dengan baik. Agar supaya nilai akademik yang didapat di kampus juga bagus.
Jika kamu sudah memilikinya jangan lepaskan. Mereka. Ini akan menjadi motivasi bagi kamu sebagai seorang mahasiswa kenotariatan. Percayalah.
Seorang mahasiswa kenotariatan harus sedapat mungkin menjaga diri agar tidak menimbulkan masalah dengan dosen yang mengajarnya. Bisa-bisa nilai jadi buruk jika sampai dapat masalah.
Ilmu yang diajarkan pasti sangat spesifik. Mulai dari ilmu praktek, sampai ilmu hukum secara formal.
Terkadang dalam perkuliahan dosen menanyakan materi yang diberikan sudah dipahami atau belum. Tetapi mahasiswa tidak menanggapi, maka dosen tersebut kadang menganggap bahwa mahasiswa sudah mengerti.
Pada saat ujian berlangsung, ternyata hasil yang didapatkan tidak sampai membuatnya lulus. Ini terjadi kebanyakan di mata kuliah Teknik Pembuatan Akta (TPA).
Terkadang mahasiswa sudah berjuang mati-matian dalam mempelajari materi perkuliahan. Tetapi soal yang dibuat dosen tidak mampu dipecahkan oleh mahasiswa. Sekalipun dalam soal tercantum silahkan membuka buku untuk menjawab soal ini. Tidak sedikit mahasiswa yang mengulang beberapa mata kuliah yang sama untuk dosen yang sama hanya untuk mengejar kelulusannya dalam mata kuliah tersebut.
Mau salahkan siapa lagi? Dosen atau mahasiswanya?
Di saat saat seperti ini yang kadang membuat mahasiswa ingin berhenti saja untuk kuliah
Kuliah di fakultas hukum kenotariatan memang berat tetapi jika dijalankan dengan senang hati maka semua akan terasa ringan.
Jangan membayangkan menjadi notaris itu tidak susah. Anggapan demikian adalah anggapan yang memandang enteng segala hal. Kuliah di notaris itu sangat berat. Berikut hal yang membuat kuliah di notaris terasa berat.
1. Sudah tua tetapi harus belajar dasar hukum lagi
Bagi orang yang berumur cukup tua, dan ingin melanjutkan kuliah notaris. Ini akan sedikit memberatkan. Mengingat harus mengulang kembali semua mata kuliah dasar hukum. Selama kuliah di kenotariatan kita akan diajarkan mulai dari dasar-dasar hukum sampai pada hal inti dari profesi notaris itu sendiri.Seorang yang tua mungkin sudah berpengalaman pernah kerja di notaris, hal ini yang membuat seorang termotivasi untuk menjadi notaris juga.
2. Mengatur waktu antara keluarga dan kuliah
Utamanya bagi ibu-ibu atau orang yang sudah berkeluarga. Mereka akan menyibukkan diri lagi dengan kegiatan kampus. Kadang kuliah dari pagi sampai sore. Kadang ada kerja kelompok bersama teman kampus, kadang harus mengikuti seminar.Sedangkan di rumah ada keluarga dan anak yang mesti diurus. Syukur-syukur kalau ada yang bisa menjaga atau mengurusnya. Tetapi kalau tidak ada maka seorang harus mengatur waktunya dengan baik. Agar supaya nilai akademik yang didapat di kampus juga bagus.
3. Lingkungan pergaulan dalam kampus dan luar kampus yang tidak mendukung
Saya mau kasi tahu suatu hal. Ini sangat penting buat kamu di masa depan. Carilah pergaulan yang benar-benar membimbing kamu ke jalan kenotariatan yang baik dan benar. Carilah teman yang memang selalu asyik membahas hal-hal dalam kenoriatan.Jika kamu sudah memilikinya jangan lepaskan. Mereka. Ini akan menjadi motivasi bagi kamu sebagai seorang mahasiswa kenotariatan. Percayalah.
4. Dosen killer tantangan utama mahasiswa
Ini yang kadang menjadi momok bagi semua mahasiswa. Tidak terkecuali di perkuliahan di kenotariatan. Di setiap kampus pasti ada saja dosen-dosen yang terkenal dengan julukan sangar, menyeramkan, dan lain sebagainya.Seorang mahasiswa kenotariatan harus sedapat mungkin menjaga diri agar tidak menimbulkan masalah dengan dosen yang mengajarnya. Bisa-bisa nilai jadi buruk jika sampai dapat masalah.
5. Dosen notaris yang kadang tidak memberikan nilai yang sesuai
Belum lengkap rasanya kalau belum diajarkan langsung sama dosen notaris. Yap. Mereka yang sudah lama berada di dunia notaris. Berprofesi sebagai notaris dan diminta bantuannya untuk mengajar di fakultas hukum magister kenotariatan.Ilmu yang diajarkan pasti sangat spesifik. Mulai dari ilmu praktek, sampai ilmu hukum secara formal.
Terkadang dalam perkuliahan dosen menanyakan materi yang diberikan sudah dipahami atau belum. Tetapi mahasiswa tidak menanggapi, maka dosen tersebut kadang menganggap bahwa mahasiswa sudah mengerti.
Pada saat ujian berlangsung, ternyata hasil yang didapatkan tidak sampai membuatnya lulus. Ini terjadi kebanyakan di mata kuliah Teknik Pembuatan Akta (TPA).
Terkadang mahasiswa sudah berjuang mati-matian dalam mempelajari materi perkuliahan. Tetapi soal yang dibuat dosen tidak mampu dipecahkan oleh mahasiswa. Sekalipun dalam soal tercantum silahkan membuka buku untuk menjawab soal ini. Tidak sedikit mahasiswa yang mengulang beberapa mata kuliah yang sama untuk dosen yang sama hanya untuk mengejar kelulusannya dalam mata kuliah tersebut.
Mau salahkan siapa lagi? Dosen atau mahasiswanya?
Di saat saat seperti ini yang kadang membuat mahasiswa ingin berhenti saja untuk kuliah
6. Setelah lulus harus ngurus banyak lagi
Ternyata setelah lulus sekolah notaris. Tidak serta merta sudah membuat kita membuka kantor sendiri. Masih panjang tahapan dalam mencapai itu semua. Notaris adalah karir yang tidak mudah, semua butuh proses yang panjang untuk mencapai kesuksesan.Kuliah di fakultas hukum kenotariatan memang berat tetapi jika dijalankan dengan senang hati maka semua akan terasa ringan.